
“Kamu suka laut?”
“Suka”
“Aku juga suka….”
Rea dan keenan terdiam untuk sesaat, tenggelam dalam gemuruh suara laut.
“Kenapa suka laut?” Tanya keenan dengan tatapan yang tidak lepas memandang laut.
“Punyaa memori?” sambung keenan
Rea menatap laut lepas itu, memandang cantik nya perpaduan warna langit dan air.
Bagaimana bisa pemandangan secantik ini menyimpan banyak sekali misteri didalam nya, misteri apa yang ada di dasar laut yang belum semua orang ketahui, seperti hal nya rea terlalu banyak misteri di dalam pikiran nya tenggelam begitu saja bersama harapan yang bahkan mungkin tidak akan pernah terjadi.
“Hmm aku suka laut, karena aku melihat ketenangan didalam nya, aku melihat air yang terus mengalir meskipun ombak terus menghantam, aku merasakan kebebasan saat bersama laut, tapii….” Rea terhenti, seolah menandakan ucapan selanjutnya adalah hal yang paling menyakitkan.
Keenan masih terus mendengarkan rea, walau suara nya kian lama kalah dengan suara angin.
“Laut juga mengerikan untuk beberapa waktu, kamu tau keenan? Jika kita melepaskan perasaan kita dilaut, perasaan kita akan abadi”
“Dulu aku pikir melepaskan perasaan dengan membawa nya dan membuang nya ke laut adalah salah satu cara agar aku dapat ikhlas, tetapi aku salah keenan, laut luas dan air akan terus mengalir, itu tanda nya perasaanku masih terus mengalir sampai hari ini….”
“Ree….” Panggil keenan lirih
“Aku baik baik saja keenan, setidaknya kamu orang pertama yang tau hal ini, meskipun tidak adil melihat kamu setenang itu, tapi demi tuhan aku baik baik saja..”
“Re, aku menyukai laut karena dia cantik seperti kamu, dia tenang seperti kamu, apapun yang selalu berhubungan denganmu aku menyukai nya, tapi Re, bahkan hingga hari ini aku tidak pernah melepas perasaanku pada apapun, aku masih menyimpan nya dengan baik”
Perlahan air mata Rea jatuh, air mata yg ia tahan sedari awal runtuh di hadapan pria yang sangat ia cintai, tatapan rea tidak lepas pada ombak ombak kecil yg terus berdatangan, seketika ia tersadar hubungan nya dengan keenan mungkin akan selalu ada ombak kecil, tetapi terlepas dari itu bukan kah karena perasaan nya yg lebih besar yang bisa membuat nya saling bertahan?
Andai saat itu keenan tidak memilih ego nya, mungkin hari ini mereka dapat menatap laut dengan penuh cinta dan gembira.
Tetapi bahkan si pencita pun tidak dapat menebak kapan ia akan patah hati.